Di Pondok Pesantren Putri Alhasanah Darunnajah9, jika sudah siang hari, sudah dipastikan banyak para santri yang kepanasan akibat tidak hidupnya kipas angin. Hal ini terjadi sudah lama sekali, sejak bulan januari lalu. Dari pihak administrasi pondok menonaktifkan listrik pada siang hari, untuk menimalisir pembengkakan pembayaran listrik bulanan di Pondok Pesantren Putri Alhasanah Darunnaja9 ini.
Pada awal pematian listrik ini, banyak sekali santri-santri yang mengeluhkannya. Entah itu “gerahlah, panaslah, gak bisa nyetrikalah, dan seribu keluhan lainnya yang bermacam-macam”. Tapi setelah 2minggu kemudian para santri pun sudah mulai terbiasa untuk tidak hidupnya kipas angin pada siang hari.
Pematian listrik pada siang hari ini, dikhususkan hanya untuk gedung asrama Abdurrahman dan Palestina saja. Karena listrik yang paling boros adalah listrik di asrama tersebut. Hal ini dilakukan oleh pihak pondok, karna pada awalnya para santri ketika sekolah lampu dan kipas angin tidak dimatikan sampai malam kembali.
Oleh karena itu, para santri jika siang hari jika tidak adanya kegiatan mereka pasti belajar atau ngobrol-ngobrol di gazebo-gazebo yang sudah disediakan. Hal inipun ada keuntungan untuk kedua pihak. Dan para santri pun juga punya alat sendiri untuk menimalisir kegerahan dan kepanasannya pada siang hari, yaitu dengan memakai “Kipas Tangan. (af-2016)