Search
Close this search box.

Posisi Puasa dalam Syariat Islam

blank

1) Puasa adalah Rukun Islam

Puasa adalah rukun keempat dari lima rukun Islam yang telah disebutkan dalam sabda Rasulullah saw;

بُنِيَ الْإِسْلاَمُ عَلَى الْخَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ وَحَجِّ الْبَيْتِ

Islam dibangun di atas lima pondasi; bersaksi bahwa tiada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan menunaikan haji (ke Ka’bah bagi yang mampu).” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

2) Puasa adalah ibadah rahasia antara hamba dengan Rabbnya

Puasa adalah salah satu syariat yang dilakukan dengan sepenuh keikhlasan. Tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Oleh karenanya, ia memliki pahala yang begitu agung dan balasan yang begitu besar. Karena ia merupakan bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dan meraih ridha-Nya. Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan;

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ

Semua amalan anak Adam (manusia) itu untuk dirinya, kecuali puasa. Sebab, ia adalah buat-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai dan Ahmad)

Selain itu, Rasulullah saw kuga bersabda;

مَنْ صَامَ وَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharap (ridha dan pahala-Nya), akan diampunkan baginya dosa-dosanya yan telah lalu.” (HR Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan Ahmad)

3) Puasa akan memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat

Mengingat puasa dan ibadah wajib lainnya ditujukan seorang mukmin kepada Rabbnya demi memohon ampunan dan maghfirah-Nya, serta mengharap rahmat dan ridha-Nya. Untuk itu, banyak sekali hadits-hadits nabi yang memotivasi agar ibadah ini disenangi dan mendorong kaum muslimin agar melaksanakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya. Rasulullah saw bersabda;

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيْحِ الْمِيْكِ

Demi Zat yang diriku berada ditangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari harumnya parfum kasturi.” (HR Al-Bukhari, An-Nasai, Ahmad dan Malik)

Rasulullah saw juga bersabda;

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

Ada dua kebahagiaan bagi orang yang sedang berpuasa; kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu rabbnya.” (HR Muslim, An-Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad)

Beliau saw juga bersabda, masih dalam rangka memberikan motivasi kepada umat beliau untuk ikhlas dalam melaksanakannya dan berupaya sebisa mungkin meninggalkan pertengkaran dan percekcokan;

إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّيْ امْرُؤٌ صَائِمٌ

Jika salah seorang diantara kalian sedang berpuasa hendaknya ia tidak (berkata atau berbuat) yang keji dan berteriak-teriak. Bahkan jika ada orang yang mencaci dan ingin membunuhnya, hendaklah ia mengatakan, ‘Saya sedang berpuasa’.” (HR Al-Bukhari)

Rasulullah saw juga melarang umatnya berkata dan berbuat dusta. Beliau saw bersabda;

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِيْ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka sungguh Allah tidak butuh dengan puasanya.” (HR Al-Bukhari, At-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)

[WARDAN/@abuadara]__________________

Disampaikan pada Talim bakda Shalat Dzuhur oleh Santri kelas 5 TMI di Masjid Jamik Pesantren Darunnajah Cipining Bogor.

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah