Search
Close this search box.

Pesilat SBDC Taklukkan Jalanan

blank

Di penghujung rentetan agenda UKT (Ujian Kenaikan Tingkat), pihak SBDC (Seni Beladiri Darunnajah Cipining) dalam hal ini panitia UKT yang terdiri dari kelas XI MA, memprogramkan penandaan kenaikan tingkat tersebut dengan memberikan simbol berupa sabuk. Namun, dalam mendapatkan sabuk tersebut, peserta UKT harus berlari sejauh 8 KM terlebih dahulu.

blankMaka, program berlari itu dilaksanakan pada hari terakhir (Kamis, 28/4) menuju ke  arah Bunar/Kadaka. Sebelum berlari, seluruh peserta berbaris di lapangan basket dan mendapatkan arahan dari panitia. Salah satu yang menjadi point pentingnya adalah, peserta UKT dilarang menggunakan atau menaiki kendaraan apapun, baik berangkat atau saat pulangnya. Jika ketahuan melanggar, maka kenaikannya akan dibatalkan.

Kegiatan berlari ini dimulai tepat pada pukul 10 pagi. “Iya, kita tidak berani memaksakan untuk berlari pagi hari, karena semalam kita juga ada tes mental hingga menjelang shubuh. Apalagi panitia, mereka belum istirahat, sehingga mau gak mau kita baru mulai berlari ya jam 10 itu” ujar Ustadz Khaerul Umam, pembimbing panitia.

blankSementara itu, untuk menandai adanya kegiatan ini, maka pelari yang terdepan membawa bendera merah putih. Sepanjang lari menuju Bunar, saudara Najmudin (kelas X MA) yang memecahkan rekor pemegang bendera merah putih tersebut.

Sesampainya di tempat tujuan, seluruh peserta menuju sungai yang berada di bawah jembatan Kadaka. Disana, sebelum beristirahat, peserta mengambil sabuknya masing-masing sesuai dengan tingkatnya. Kemudian menghadap para pelatih, kepada pelatih peserta mengucapkan ikrar pesilat. Kepada peserta yang telah berikrar, secara resmi mereka dikalungkan sabuk yang menandai kenaikan tingkat tersebut.

Adapun tingkatan sabuk yang diberikan adalah: sabuk putih kecil untuk kelas VII MTs, sabuk putih besar untuk kelas VIII MTs. Sedangkan untuk kelas IX MTs mendapatkan sabuk berwarna kuning dan bagi kelas X MA memperoleh sabuk warna hijau.

blankPada kesempatan yang sama, peserta paling senior, yaitu kelas X MA mendapat perlakuan khusus, mereka langsung dilantik oleh dewan pembimbing dari guru. Usai mendapatkan sabuk, semua pesilat kembali ke pesantren dengan berlari kembali. Setelah sholat Ashar, penutupan secara resmi kegiatan UKT dilakukan oleh pembimbing dan para pelatih. (Wardan/Billah)

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah