Search
Close this search box.
pasang pagar precast batas belakang pesantren darunnajah

Guru Darunnajah Ikuti Program Australia Young Muslim Leader Exchange

Guru Darunnajah Ikuti Program Australia Young Muslim Leader Exchange

pasang pagar precast batas belakang pesantren darunnajah

Setelah ikuti proses seleksi yang kompetitif, akhirnya Ustadzah Irma Wahyuni, Guru Bahasa Inggris Pesantren Darunnajah Cipining mendapatkan kesempatan ikuti program pertukaran tokoh muda muslim Australia (Australia Young Muslim Leader Exchange) 2012. Program berlangsung selama 2 pekan di Melbourne, Canberra dan Sydney, sejak 22 April hingga 7 Mei 2012.

blank
Ustadzah Irma Di Kanbera, Australia

“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Allah untuk ikut program ini, proses seleksinya cukup melelahkan tapi alhamdulillah ternyata membuahkan hasil yang menyenangkan”, imbuhnyanya saat ditemui reporter Wardan. Dia berharap pengalaman yang didapat selama program tersebut bukan berguna bagi pengalaman dirinya sendiri tetapi juga bagi umat di sekitarnya.

Menurutnya, program ini bertujuan membangun pengertian yang baik dalam lingkup lintas budaya dan lintas agama antara Indonesia dan Australia, juga negara-negara berkembang lainnya. “Program ini sangat bagus, karena penting bagi kita untuk mengetahui budaya dan agama-agama di negara lain, baik untuk ta’arruf, silaturahmi, sebagai pelajaran maupun sebagai media riset, agar wawasan kita lebih luas dan terbuka mengenai kebudayaan dan agama-agama lain”, dia melanjutkan.

blank
Bersama Rekan-rekannya, Ustadzah Irma Di Melbourne Australia

Kemudian, dia  memaparkan lebih detail tentang kegiatan yang dilakukannya selama dua minggu di Australia yang sangat padat dengan agenda-agenda penting.
“Kami, 5 orang delegasi yang terpilih, menghabiskan waktu selama satu minggu di Melbourne, empat hari di Canberra dan empat hari di Sydney. Agendanya setiap hari sangat padat. Hampir setiap organisasi lintas budaya, lintas agama yakni Islam, Katolik, Yahudi, Budha, protestan juga tempat-tempat ibadah, tokoh-tokoh penting, mengikuti konfrensi di gedung-gedung parlemen bersama tokoh-tokoh politik di dalamnya, baik pada tingkat pemerintah pusat, Senat maupun pemerintah federal. Selain itu kami juga mengunjungi berbagai perpustakaan dan museum-museum bersejarah.  Kami kunjungi pula tempat-tempat pariwisata, baik wisata alam maupun wisata kuliner sebagai representasi dari Negara Australia yang Multikultural”, paparnya.

blank
Ustadzah Irma Di salah satu Sudut Negara Australia

Selain itu, dia melanjutkan, agenda yang tak kalah pentingnya adalah kunjungan, dialog dan diskusi ke berbagai Universitas seperti University of Melbourne, La Trobe University, Australia National University, Charles Sturt University, University of Technology Sydney, University of Western Sydney, University of New South Wales, pusat-pusat studi Islam dan Pusat-pusat penelitian lintas agama. Kunjungan dan dialog ke berbagai Sekolah Australia pun dilakukan dalam rangka sharing dan diskusi tentang  metode pengajaran, kebijakan dan sistem pendidikan di Negara masing-masing.

Salah satu hal yang paling istimewa selama program tersebut, menurutnya adalah saat dirinya terpilih sebagai delegasi yang diwawancarai oleh Radio ABC (Australian Broadcasting Corporation) untuk menceritakan tentang Islam di Indonesia.

Baginya, ini adalah kesempatan bagus untuk membuka wawasan orang Australia tentang image Islam di mata Dunia. Selain itu, tentu saja dia juga memperkenalkan dan mempromosikan Darunnajah Cipining sebagai pesantren modern yang tidak hanya mengajarkan pendidikan agama saja, tetapi juga mengelaborasi pendidikan umum yang disertai pembentukan karakter umat. (red-wardan)

Pendaftaran Siswa Baru Pesantren Darunnajah