Catatan Harian atau biasa disebut dengan “Diary” merupakan rangkaian kata yang ditulis berdasarkan kejadian sehari-hari. Kejadian yang berkesan bahagia maupun duka, yang berdampak pada diri seseorang pada hari ini misalnya.
Tujuannya tidak lain adalah untuk mengenang atau sebagai kenang-kenangan atas peristiwa yang pernah terjadi, atau bisa juga sebagai pengingat sejarah kehidupan kita. Yang mana suatu saat akan dibuka kembali untuk dibaca, dan dapat juga membayangkan kejadian yang pernah jadi di masa lampau.
Catatan Harian, menggunakan bahasa pribadi atau bahasa keseharian yang mungkin dipakai oleh penulisnya. Jarang sekali bahkan belum pernah ditemukan penulisan diary menggunakan bahasa baku yang berdasarkan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Apalagi harus benar berdasarkan kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jadi, intinya dalam penulisan catatan harian atau diary ini tidak perlu menggunakan bahasa yang formal atau resmi.
Adapun di Pondok Pesantren Darunnajah, para santri dituntut untuk menulis catatan harian dengan menggunakan 2 bahasa yaitu Bahasa Arab (Insya Yaumi) dan Bahasa Inggris (Daily Composition).
Dengan diberikan beberapa judul, para santri wajib membuat catatan harian tersebut dengan judul-judul yang telah diberikan. Kemudian diserahkan ke Wali Kelasnya untuk dikoreksi dan diberikan nilai.
Tujuannya tidak lain adalah untuk menumbuhkan potensi dan semangat para santri dalam menulis dan berbahasa. Dengan menulis, mereka akan tahu kekurangan dan kelebihan mereka sehingga dapat menimbulkan rasa ingin tahu yang tinggi untuk dapat terus ditingkatkan.
(DN.COM/almas_khalishah)